Pada awal pendakian ku banyak mengeluh. Hampir mati rasanya. Membawa diri saja sangat sulit terlebih sekarang kubawa sebuah tas yang kurasa beratnya hampir sama dengan berat badanku. Oh GOD.. Apakah ini sebuah kehidupan? Satu jam, dua jam, kulewati detik-detik perjalananku. Melihat semangat teman-temanku membuat semangatku pun ikut berkobar. Dengan teriakan," Aku pasti bisa!!!!" ku mempercepat langkahku. Sebuah panorama yang tak pernah kulihat membuat ku begitu takjub hingga mulut ini terbuka begitu lebarnya. Kuberdiri di atas awan. Ku seperti melihat sebuah surga kehidupan. Hamparan awan yang putih bersih membuat hati ini tentram. Terbentang luas bak sebuah samudra. Tepat jam 6 ku sampai di tempat kemah. Tuhan begitu Maha Besar, kini tampak di depan ku sebuah panorama dimana matahari mulai kembali dalam peraduannya. Memancarkan sebuah cahaya kemerahan yang menyinari raga yang lusuh ini. Sungguh kehidupan yang indah bila kita menyadarinya.
Di malam hari, ku terbaring dengan sinar rembulan sebagai penghantar tidurku. Membuat tidurku terasa begitu panjang. Keesokkan harinya ku memulai kembali perjalananku. Medan yang ku lalui semakin berat. Membuat ku harus berhati-hati dalam tiap langkahku. Selayaknya kata orang, puncak mrupakan sumber keindahan. Kini impian ku terpenuhi, ku berhasil menaklukan gunung ini. Segala doa ku panjatkan, berterima kasih atas segala anugrahnya. Tidak hanya pengalaman yang ku dapat dalam pendakian ini. Tapi juga sebuah persahabatan dan cinta.